Apa Hammer of Thor (Suplemen Pembesar Penis) Benar Efektif?

Hammer Of Thor

Iklan obat kuat serta segala macam produk atau prosedur pembesar penis menjamur di mana-mana. Salah satunya yang sedang naik daun adalah Hammer of Thor.

Bukan, palu yang satu ini bukan Mjölnir, palu legendaris milik Thor Odinson yang pernah Anda tonton di layar lebar. Tapi katanya sih, efek obat kuat yang satu ini mampu memberikan efek nyata dan sama dashyatnya dengan hantaman palu fiksional tersebut. Mungkin bahkan tak sedikit dari Anda yang langganan menerima spam iklan ini di inbox email pribadi.

Tergiur untuk membuktikan klaim suplemen Hammer of Thor? Sebelumnya, baca dulu fakta seputar kemanjuran dan efek samping yang mungkin ditimbulkan dari obat kuat yang mengklaim dapat meningkatkan stamina di ranjang sekaligus memperbesar ukuran penis ini.


Apa itu Hammer of Thor?
Hammer of Thor adalah suplemen herbal yang mengklaim mampu memberikan ereksi yang lebih kuat dan stamina yang lebih tahan lama. Suplemen Hammer of Thor umumnya dijual dalam bentuk pil atau bubuk seperti protein powder yang bisa Anda konsumsi sendiri atau dicampurkan ke dalam minuman lain.

Baca juga: 8 Hal yang Bisa Mengganggu Kemampuan Ereksi

Dengan menargetkan ereksi yang lebih kuat dan tahan lama, Hammer of Thor dipercaya efektif meningkatkan gairah seksual sementara juga memberikan apa yang selama ini diimpi-impikan oleh banyak pria: sebuah penis besar.

Bagaimana cara kerja Hammer of Thor?
Agar penis dapat ereksi, pembuluh darah yang menuju penis harus terbuka lebar sehingga aliran darah bisa masuk ke dalam penis dengan cepat dan tanpa hambatan. Tekanan darah ini kemudian menyebabkan penis loyo memanjang dan menegang kaku. Jika arteri yang mengarah ke penis tidak membuka dengan benar, akan sulit atau bahkan tidak mungkin bagi pria memiliki penis ereksi. Masalah ini adalah penyebab utama dari disfungsi ereksi, alias impotensi.

Hammer of Thor bekerja mirip dengan pil biru atau VIAGRA®, dengan menekan PDE5, enzim khusus dalam penis yang bisa menghambat terjadinya ereksi, dan mengaktifkan nitrat oksida untuk memperlancar aliran darah ke penis sehingga Anda bisa mendapatkan dan mempertahankan ereksi cukup keras demi sesi bercinta yang lebih panas. Ini semua berkat kombinasi ramuan berbagai macam ekstrak tanaman herbal alami yang dikenal sebagai afrodisiak, termasuk ginseng Korea, Arginine, Tribulus, Muira Puama, Kudzu, Cistanche Tubulosa, hingga pasak bumi (Tongkat Ali).

Baca juga: Menguak Cara Kerja Viagra, Pil Biru Anti Impotensi

Pasak bumi, misalnya, telah ditunjukkan dapat meningkatkan ketajaman performa seksual pria, termasuk mengatasi disfungsi ereksi, meningkatkan produksi sperma dan kualitasnya, hingga menggenjot tingkat testosteron tubuh. Sementara itu, ginseng diduga mampu meningkatkan libido dengan memungkinkan tubuh untuk beradaptasi dengan stres mental sehingga sedikit mendongkrak minat seks. Ginseng juga dapat meningkatkan produksi sperma laki-laki dan membantu mengobati ejakulasi dini.

Lebih lanjut, produk suplemen Hammer of Thor juga mengklaim mampu meningkatkan kadar libido, testosteron, dan dopamin - kesemuanya dipercaya memiliki peran penting untuk mendukung kesehatan seksual pria. Untuk mengatur gairah seks (libido) dan produksi sperma, misalnya, pria membutuhkan jumlah testosteron yang cukup tinggi dalam tubuh mereka. Dengan bertambahnya usia pria, secara alami produksi testosteron akan merosot; menyebabkan ereksi yang tidak memadai dan kinerja seksual yang buruk.

Di sisi lain, dopamin juga berperan penting dalam kesehatan seksual pria berkat fungsinya sebagai “motivasi” atau “kesenangan,” yang juga terkait dengan minat seksual. Lebih spesifik lagi, ada kemungkinan bahwa dopamin bisa memicu ereksi penis dengan mempengaruhi bagian tertentu di hipotalamus, yang berfungsi melepaskan hormon dan mengelola stres serta perilaku.

Apakah Hammer of Thor benar efektif?
Pengiklan menawarkan berbagai jenis pil dan suplemen pembesar penis dengan menampilkan iklan yang tampak canggih mengutip berbagai studi “ilmiah” dari penelitian mancanegara. Tapi sebenarnya, ada sangat sedikit bukti ilmiah nyata yang dapat mendukung klaim-klaim menggiurkan tersebut. Belum lagi aksesnya yang sangat terbatas.

Para dokter dan ahli kesehatan mewanti-wanti masyarakat untuk lebih bijak dan berpikir seribu kali tentang suplemen perangsang seksual yang ramai beredar di pasaran. Ada satu hal yang luput diumbar oleh para produsen obat kuat nonresep ini. Banyak produsen nakal yang tidak mencantumkan daftar lengkap bahan yang digunakan dan/atau membuktikan keamanan atau efektivitas produk mereka.

Padahal, untuk bisa beredar di Indonesia, suplemen makanan dan obat-obatan herbal harus mendapatkan persetujuan resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) guna dibuktikan keefektivitasan dan keamanannya. Ini membuat penggunaan obat-obatan tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Baca juga: 8 Olahraga yang Bisa Melatih Ketangkasan Seks Pria

Dijelaskan Pieter Cohen, asisten profesor kedokteran di Harvard Medical School, dikutip dari Time, untuk meramu obat-obatan ini, produsen cenderung mencari aplikasi paten dan studi dari senyawa sintetis (senyawa kimia buatan yang mirip dengan struktur kimia alami dalam tubuh) yang mungkin memiliki efek mirip seperti obat legal dan kemudian menduplikat prosesnya dan menjualnya ke publik. Tak jarang pula dilaporkan bahwa suplemen kejantanan “alami” ini mengandung zat-zat yang berpotensi bahaya - beberapa di antaranya bahkan belum pernah diuji pada hewan, apalagi manusia.

Jangan gampang terpancing iklan obat kuat atau pembesar penis
Beberapa agen dalam komposisi suplemen seks herbal memang jelas terbukti efektif untuk memproduksi gairah atau meningkatkan performa fisik seksual pria, tapi efek sampingnya tidak pasti. Banyak dari agen ini yang muncul dalam literatur ilmiah mungkin bahkan telah ditinggalkan untuk alasan keamanan oleh perusahaan obat.

Sebagai contoh, beberapa suplemen obat kuat mengandung yohimbine, sebuah alkaloid yang diperoleh dari kulit pohon Afrika Barat, yang meningkatkan aliran darah pada penis. Tapi efeknya ternyata tidak terbatas pada alat kelamin saja. Peningkatan alirah darah terjadi di seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan stres berat pada jantung pada pria dengan penyakit jantung atau gangguan pembuluh darah.

Sebagai perbandingan, VIAGRA® (sildenafil citrate) yang terdaftar paten Pfizer hanya menargetkan aliran darah ke penis; dan sudah terbukti oleh beragam penelitian. Suplemen herbal lain dapat mengandung hormon seperti testosteron yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya, seperti pembesaran kelenjar prostat atau peningkatan risiko kanker prostat.

Baca juga: Kenapa Kita Tak Perlu Percaya Iklan Pembesar Penis

Tidak ada satupun obat herbal dapat mengembalikan ereksi seperti VIAGRA® (sildenafil citrate) dan obat farmasi resep lainnya yang setara, kata Steven Lamm, MD, asisten profesor kedokteran di New York University sekaligus penulis The Hardness Factor, dilansir dari WebMD.

Kuncinya satu: pikir dua-tiga kali, bahkan seribu kali, sebelum menggunakan obat herbal apapun. Karena seringnya, masalah sulit ereksi dan kelesuan performa di ranjang yang Anda keluhkan berasal dari stres dan tekanan mental, bukannya dari gangguan fisik yang terdiagnosis resmi. Kebanyakan pria memilih untuk mengatasi masalah ini dengan solusi cepat, seperti obat nonresep dari internet, karena berbicara dengan dokter atau pasangan mereka tentang hal itu terlalu memalukan.

Sumber: https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/hammer-thor-obat-pembesar-penis/